Selasa, 26 April 2016

Pengertian Pigmen Dalam Biologi

Pengertian Pigmen Dalam Biologi

 

Pengertian Pigmen adalah benda-benda dalam sel atau jaringan yang mempunyai warna sendiri, baik sewaktu masih dalam keadaan hidup maupun setelah difiksasi, walaupun tidak diwarnai. Pigmen ini terdapat dalam keadaan normal maupun dalam jaringan yang sakit, sehingga perubahan keadaan pigmen akan dapat dipakai untuk menegakkan diagnosis.
Berdasarkan asalnya, Pigmen dapat dikelompokkan menjadi Pigmen Endogen dan Pigmen Eksogen.


Pigmen Endogen
Pigmen Endogen, Jenis pigmen ini memang sudah ada dalam sel atau jaringan. Beberapa contoh dapat diberikan disini :

  • hemoglobin yang terdapat dalam eritrosit sebagai pengikat oksigen;
  • berbagai turunan hemoglobin, seperti : hemosiderin, bilirubin dan biliverdin.

  • Eritrosit yang sudah mencapai umurnya sekitar 120 hari akan pecah dan difagositosis oleh sel-sel yang besar yang ditemukan dalam limpa, hati dan sumsum tulang. Di dalam hati, Hb (Hemoglobin) yang mengandu Fe akan dipecah menjadi bermacam-macam pigmen, yaitu :

  • hemosiderin yang mengandung Fe dengan warna coklat keemasan terdapat dalam sitoplasma sel hati sebagai butir-butir tidak teratur.
  • bilirubin yang tidak mengandung Fe merupakan pigmen yang terdapat dalam cairan empedu dengan warna coklat sampai kuning.
  • biliverdin merupakan hasil oksidasi bilirubin yang berwarna hijau.
  • mioglobin seperti hemoglobin tetapi terdapat dalam sel otot.
  • melanin berwarna coklat sampai hitam, terdapat dalam sel-sel kulit dan alat-alat tambahannya.
  • lipofusin merupakan pigmen yang mengandung bahan-bahan lemak, sehingga dapat diwarnai oleh zat-zat pewarna lemak. Lipofusin tampak sebagai kelompok-kelompok atau butir-butir yang biasanya ditemukan dalam sel otot jantung, sel saraf atau sel hati, karena mempunyai keterkaitan dengan lanjutan usia (fuscus berarti coklat).

  • Pigmen Eksogen
    Pigmen-pigmen yang termasuk dalam kelompok Pigmen eksogen ini berasal dari luar, yaitu :
    • debu-debu arang yang mungkin terdapat dalam paru-paru. Jika timbunan arang dalam jumlah besar disebut antrakosis.
    • debu pasir (silikat), apabila terdapat dalam jumlah besar disebut silikosis.
    • bermacam-macam logam yang dapat masuk melalui kulit atau selaput lendir.
    • karotenoid yang semula terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dapat ditimbun dalam jaringan setelah masuk bersama makanan.

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar