Pengertian dan Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Pengertian Efek Rumah Kaca adalah peristiwa alamiah yang terjadi
akibat pantulan panas di dalam rumah kaca yang digunakan petani menanam
sayuran pada musim dingin di negara yang mengenal empat musim. Sinar
matahari masuk ke dalam rumah kaca untuk membantu proses asimilasi
tersebut. Sisa panas dari matahari yang seharusnya dikeluarkan ke
atmosfer, dipantulkan kembali panas tersebut oleh bilik kaca dan atap
kaca sehingga suhu udara di dalam bilik kaca (ruangan) tersebut naik dan
menjadi hangat. Pantulan panas kembali tersebut ke ruangan yang
menjadikan suhu dalam ruangan hangat disebut dengan efek rumah kaca.
| Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca |
Jika kita bertanya bagaimanakah proses terjadinya efek rumah kaca di bumi ini ?
Proses terjadinya efek rumah kaca di bumi. Di sekeliling bumi terdapat
lapisan atau selimut yang terbentuk karena adanya gas rumah kaca dan
partikel melayang-layang di atmosfer bumi. Lapisan di atmosfer bumi ini
memantulkan kembali panas dari bumi sehingga bumi menjadi hangat. Gas
rumah kaca merupakan faktor penyebab efek rumah kaca yang utama,
sementara partikel yang melayang-layang di atmosfer bumi hanya
memberikan konstribusi yang relatif kecil terhadapnya.
Pengertian Gas Rumah Kaca adalah gas yang timbul secara alamiah dan merupakan akibat kegiatan industri. Contoh gas rumah kaca
yaitu karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, dan lain-lain. Jika gas
rumah kaca terlepas ke atmosfer dan sampai pada ketinggian troposfer,
yang akan terbentuk ialah lapisan selimut atau rumah kaca yang
menyelimuti bumi. Partikel yang melayang-layang di atmosfer bumi berasal
dari letusan gunung berapi berupa abu vulkanik atau debu. Saat
melayang-layang di atmosfer bumi sebelum kemudian jatuh ke bumi, debu
atau abu vulkanik tersebut sebagai lapisan selimut yang menyelimuti
bumi.
Rumah kaca inilah yang akan memantulkan sebagian panas dari bumi kembali lagi ke bumi, sehingga atmosfer dan bumi menjadi hangat. Bila hal ini terus berlanjut, maka dampak efek rumah kaca yang terjadi adalah dunia terancam mengalami pemanasan global.
Para pakar klimatologi memperkirakan bahwa suhu atmosfer bumi
telah naik rata-rata sebesar 0,5 derajat celcius dari 100 tahun yang
lalu. Pendapat tersebut juga didukung berdasarkan pengamatan 30 tahun terakhir ini,
yaitu terjadi kenaikan suhu rata-rata udara di seluruh dunia sebesar 2
derajat celcius. Pada beberapa bagian belahan bumi ada kenaikan suhu
rata-rata udaranya lebih besar dari 2 derajat celcius, misalnya kota
bandung mencapai hampir 4 derajat celcius, kota jakarta 5 derajat
celcius. Kenaikan suhu rata-rata tersebut akan terus bertambah bila
tidak ada usaha pencegahan pemanasan global ini. Ini berarti bahwa
bencana benar-benar mengancam umat manusia. Bencana tersebut yaitu
berupa dampak pemanasan global akibat efek rumah kaca.
Efek rumah kaca menurut H. J. Mukono biasa juga disebut sebagai the greenhouse effect
yang berpengaruh terhadap kehidupan di bumi yang memerlukan energi dan
radiasi panas matahari. Radiasi panas bergelombang pendek (0,3 sampai
dengan 3 um) yang ditangkap dan diserap oleh atmosfer bumi, menjadi
penyebab suhu di atmosfer bumi meningkat. Sebagian radiasi panas ini
akan diteruskan ke ruang angkasa dan sebagian akan diserap oleh permukan
bumi. Radiasi dengan panjang gelombang 3 sampai dengan 100 um selain
akan menyebabkan pemanasan atmosfer bumi, akan diserap juga oleh
permukaan bumi.
Sumber :
Wisnu Arya Wardhana, 2010. Dampak Pemanasan Global. Penerbit CV Andi Offset : Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar