Pengertian Inflasi, Ciri, Jenis, Penyebab
Pengertian Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk
menaik secara umum dan terus menerus. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga
yang dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap
terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung terus -menerus dan saling
mempengaruhi.
Menurut Lerner, Pengertian Inflasi adalah suatu keadaan di
mana terjadi kelebihan permintaan terhadap barang-barang dalam
perekonomian, secara keseluruhan dan terus menerus. Kelebihan permintaan
tersebut dapat diartikan ganda, yaitu pengeluaran yang diharapkan
terlalu banyak dibandingkan dengan barang yang tersedia, atau barang
yang tersedia terlalu sedikit bila dibandingkan dengan tingkat
pengeluaran yang diharapkan.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan
uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada
banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering
digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Ciri Ciri Negara Yang Mengalami Inflasi :
1. Harga-harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus-menerus.
2. Jalan uang yang beredar melebihi kebutuhan.
3. Jalan barang relatif sedikit.
4. Nilai uang (daya beli uang) turun pencegahan inflasi telah lama
menjadi salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan ekonomi makro
pemerintahan dan bank sentral di negara mana pun.
Inflasi adalah salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapatkan
perhatian para pemikir ekonomi. Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja tidak bisa disebut sebagai inflasi. Syarat adanya kecenderungan
menaik yang terus menerus juga perlu diingat, karena kenaikan harga
karena musiman, menjelang hari-hari besar atau yang terjadi sekali saja,
dan tidak mempunyai pengaruh lanjutan tidak disebut sebagai inflasi.
Jika harga-harga dari sebagian barang diatur pemerintah, maka
harga-harga yang dicatat oleh Biro Statistik mungkin tidak menunjukkan
kenaikan apapun karena yang tercatat adalah harga-harga "resmi"
pemerintah, tetapi kenyataan yang terjadi ada kecenderungan bagi
harga-harga terus menarik. Dalam hal ini inflasi sebetulnya ada, tetapi
tidak diperlihatkan. Keadaan ini disebut suppressed inflation (inflasi yang ditutupi) yang pada suatu waktu akan terlihat karena harga-harga resmi makin tidak relevan dalam kenyataan.
Secara umum terdapat indikator inflasi, yaitu pertama, Indeks Konsumen
(IHK) merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan
pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan
pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Dilakukan atas dasar survei bulanan di 45 kota, di pasar tradisional dan
modern terhadap 283-397 jenis barang atau jasa di setiap kode dan
secara keseluruhan terdiri dari 742 komoditas. Kedua, Indeks Harga
Perdagangan Besar merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan
harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu daerah.
| Jenis dan Penyebab Inflasi |
Penyebab Inflasi yaitu karena adanya tekanan dari sisi supply, dari sisi permintaan dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation
dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar
negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga
komoditi yang diatur pemerintah dan terjadi guncangan pasokan negatif
akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.
Faktor Penyebab Permintaan Penarikan Inflasi (deman pull inflation)
adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap
ketersediaannya. Dalam konteks makro ekonomi, kondisi ini digambarkan
oleh output rill yang melebihi output potensialnya atau
permintaan total lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara
itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan
pelaku ekonomi apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking.
Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen
dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan dan
penentuan upah minimum regional (UMR).
Jenis Jenis Inflasi berdasarkan asalnya terbagi atas 2, yaitu inflasi
yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar
negeri.
1. Inflasi dari dalam negeri adalah inflasi akibat defisit anggaran
belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar
yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
2. Inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat
naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi
barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Jenis Jenis Inflasi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap
harga terbagi atas 3, yaitu inflasi tertutup, inflasi terbuka dan
inflasi tidak terkendali.
1. Inflasi Tertutup adalah kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.
2. Inflasi Terbuka ialah kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.
3. Inflasi Tidak Terkendali yaitu apabila serangan inflasi demikian
hebatnya, sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat
hingga orang tidak dapat menahn uang lebih lama disebabkan nilai uang
terus merosot.
Jenis Jenis Inflasi berdasarkan Keparahannya dibedakan menjadi 4,
yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan hiperinflasi.
1. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun.
2. Inflasi Sedang terjadi kenaikan harga 10% - 30% setahun.
3. Inflasi Berat terjadi kenaikan harga 30% - 100% setahun.
4. Hiperinflasi atau Inflasi tidak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Jenis Jenis Inflasi berdasarkan Penyebab Inflasi, yaitu :
1. Demand inflation (Inflasi Permintaan). Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai macam barang terlalu kuat.
2. Cost inflation (Inflasi penawaran). Inflasi tersebut timbul karena kenaikan biaya produksi atau berkurangnya penawaran agregatif.
Inflasi permintaan disebabkan oleh permintaan masyarakat akan
barang-barang bertambah, contohnya : karena bertambahnya pengeluaran
pemerintah yang diayai dengan pencetakan uang atau kenaikan permintaan
luar negeri akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran
investasi swasta karena kredit yang murah, maka kurva agregate demand
bergeser dari D1 ke D2. Akibatnya tingkat harga umum naik dari H1 ke H2.
Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, yaitu karena
kenaikan harga sarana produksi yang didatangkan dari luar negeri atau
karena kenaikan bahan bakar minyak, maka kurva penawaran masyarakat
bergeser dari S1 ke S2.
Jadi, Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi, di mana terjadi
kecenderungan kenaikan harga barang-barang secara umum dan terus-menerus
dalam perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan inflasi dianggap
sebagai sesuatu yang tidak diinginkan dan inflasi memberi pengaruh yang
tidak baik terhadap distribusi pendapatan (masyarakat berpendapatan
rendah akan menderita), kegiatan pinjam-meminjam (pemberi pinjaman
beruntung, peminjam merugi), spekulasi dan persaingan dalam perdagangan
internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar