Pengertian Ekosistem Dalam Biologi
Pengertian Ekosistem menurut pendapat A.G. Tansley adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat fungsi dan struktur. Struktur yang dimaksud dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Pada ekosistem yang memiliki struktur kompleks, maka akan memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Adapun fungsi yang dimaksud dalam pengertian ekosistem ini berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
Menurut Woodbury, Pengertian Ekosistem
ialah tatanan kesatuan secara kompleks yag di dalamnya terdapat
habitat, tumbuhan dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit
kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai
siklus materi dan aliran energi.
Odum memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Ekosistem
adalah unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup
organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di
antara keduanya saling memengaruhi. Ekosistem disebut juga sebagai suatu
unit fungsional dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil
yang memiliki komponen secara lengkap, terdapat proses ekologi yang
lengkap, memiliki relung ekologi yang lengkap, sehingga dalam unit ini
siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan kondisi
ekosistemnya.
Pengertian Ekosistem menurut Soemarwoto yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Tingkatan organisme ini dapat dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi secara baik, sehingga pada masing-masing komponen terjadi hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaringan makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.
Menurut UU Lingkungan Hidup Tahun 1997, Pengertian Ekosistem merupakan suatu tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Unsur-unsur lingkungan hidu, baik unsur biotik maupun abiotik, benda mati maupun makhluk hidup, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam sekosistem yang masing-masing tidak bisa hidup sendiri, tidak bisa berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan, saling berinteraksi, saling memengaruhi, sehingga tidak dapat dipisahkan.
Semua ekosistem baik ekosistem teresterial (daratan) maupun ekosistem akuatik (perairan)
terdiri atas komponen yang dapat dikelompokkan berdasarkan segi trofik
atau nutrisi dan segi struktur dasar ekosistem. Pengelompokkan
masing-masing komponen ekosistem dari tiap segi tersebut diuraikan di
bawah ini.
Berdasarkan atas segi struktur dasar ekosistem, maka dari itu dalam komponen ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu :
- Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya tumbuhan, binatang dan mikroba.
- Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, tanah, udara dan energi.
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka suatu komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis, antara lain :
1. Komponen Autotrofik (autotrophic)
Pengertian Komponen Autotrofik adalah organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik yang berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karenanya klorofil yang terkandung dalam organisme termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya ialah golongan tumbuhan. Pada komponen autrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik.
2. Komponen Heterotrofik (heterotrofhic)
Pengertian Komponen Heterotrofik adalah organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Komponen heterotrofik memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, yang kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana. Oleh sebab itu dikatakan bahwa binatang, jamur, jasad renik termasuk kedalam golongan komponen heterotrofik.
Sumber :
Indriyanto, 2010. Ekologi Hutan. Yang Menerbitkan PT Bumi Aksara : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar