Selasa, 26 Juli 2016

Pengertian dan Sejarah ilmu Gizi

Pengertian dan Sejarah ilmu Gizi

Pengertian ilmu Gizi Menurut Gutrie adalah ilmu yang mempelajari makanan, zat gizi, proses pencernaan, metabolisme dan penyerapan dalam tubuh, fungs serta akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh.
 
Menurut Sediaoetama, Pengertian ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari hal berhubungan dengan makanan yang dikaitkan dengan kesehatan tubuh. Dari pengertian ilmu gizi ini terdapat dua komponen penting, yaitu makanan dan kesehatan tubuh. Seorang Ahli gizi harus mendalami persoalan pangan maupun ahli kesehatan atau dokter.
 
Dalam Seminar Pengembangan ilmu Gizi Pada tahun 2000, Hardinsyah dan Victor mengungkapkan Pengertian ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari zat-zat dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia dan juga faktor yang mempengaruhinya.
 
 
Sejarah ILmu Gizi
 
Ilmu gizi merupakan salah satu ilmu terapan yang berkaitan dengan berbagai ilmu dasar misalnya ilmu kimia, biokimia, fisiologi, biologi, pathologi, ilmu pangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untu menguasai ilmu gizi maka seseorang harus menguasai ilmu-ilmu yang relevan dengan kebutuhan ilmu gizi.
 
Ilmu kimia dan Biokimia berkembang melahirkan ilmu gizi. Antoine Lavoiser seorang pakar kimia dari Perancis dijuluki sebagai Bapak ilmu kimia modern berhasil meletakkan dasar ilmu gizi berupa fungsi kimia dan biokimia dalam tubuh manusia, sehingga beliau menyandang predikat sebagai bapak ilmu gizi. Lahirnya ilmu gizi diawalai dengan penemuan tentang hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan, antara lain meliputi proses pernapasan, kalorimetri dan oksidasi. Penelitian tersebut menggunakan hewan percobaan yaitu sejenis kelinci yang biasa digunakan dalam penelitian biologi. Disimpulkan bahwa pernapasan merupakan proses pembakaran yang sama dengan pembakaran yang terjadi di luar tubuh.
 
Selanjutnya para ahli menemukan susunan kimia dalam makanan yang berguna bagi kesehatan tubuh yang pada akhirnya dikenal sebagai zat gizi. Pengelompokkan zat gizi meliputi protein, karbohidrat, vitamin, lemak, mineral dan air. Sampai saat ini lebih dari 50 senyawa dan unsur telah ditemukan. Senyawa tersebut terdapat pada berbagai bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat.
Berbagai penelitian telah dilakukan tentang berbagai kebutuhan zat gizi, juga akibat dari kekurangan maupun kelebihan zat gizi terhadap kesehatan tubuh. Agar tubuh dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka tubuh melakukan suatu pemeliharaan dengan mengganti jaringan yang rusak, melakukan kegiatan dan pertumbuhan sampaai mencapai usia dewasa. Untuk menjalankan ketiga fungsi tersebut, tubuh memerlukan sejumlah zat gizi setiap hari melalui makanan. Bila jumlah zat gizi tersebut tidak terpenuhi atau kelebihan, kesehatan yang optimal tidak dapat tercapai.
 
Percobaan telah banyak dilakukan pada binatang dan tidak sedikit manusia menanggung risiko untuk penemuan-penemuan di bidang ilmu gizi. Oleh sebab itu, prinsip-prinsip ilmu gizi dan penemuan muktahir di bidang gizi digunakan bagi pemecahan masalah perbaikan gizi, terutama pada kelompok rawan seperti bayi, balita, wanita hamil dan menyui, lanjut usia maupun kelompok lain.
 
 
 

Sumber :

– ahmad Syafiq, Asih Setiarini, dkk., 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar