Selasa, 26 Juli 2016

Pengertian Sensus dan Sampling Dalam Statistik

Pengertian Sensus dan Sampling Dalam Statistik

Dalam statistik dikenal dua macam cara pengumpulan data, yaitu cara sensus dan cara sampling.
Pengertian Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil pengolahan sensus disebut sebagai data yang sebenarnya (true value), atau sering juga disebut parameter. Misalnya : hasil sensus penduduk tahun 1981 memberikan data sebenarnya mengenai penduduk Indonesia (jumlahnya menurut jenis kelamin, menurut umur, menurut pendidikan, menurut lapangan kerja dan agama), dan sensus pegawai negeri tahun 1974 memberikan data sebenarnya mengenai jumlah menurut pendidikan, menurut daerah, pusat dan lain sebagainya. sensus pertanian dan sensu industri, masing-masing memberikan data sebenarnya tentang keadaan permasalahan pertanian dan industri.
 
Perlu diperhatikan disini ialah bahwa cara sensus biayanya mahal serta memerlukan banyak waktu dan tenaga. Sebetulnya cara ini tidak efisien. Oleh karenanya, menurut rekomendasi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) kepada para negara anggotannya, sensus penduduk pada tahun 1971, 1980, 1990 dan 2000), sedangkan sensus industri dan pertanian masing-masing cukup sekali dalam 5 tahun.
 
Pengertian Sampling adalah cara pengumpulan data apabila yang diselidiki berupa sampel dari suatu populasi. Data yang didapat dari hasil sampling merupakan data perkiraan (estimated value). Jadi, jika dari 100 perusahaan hanya akan diselidiki 10 saja, maka hasil dari penyelidikannya merupakan suatu perkiraan. Misalnya : perkiraan jumlah karyawan, perkiraan jumlah modal, perkiraan jumlah produksi, perkiraan rata-rata modal dan lain-lain. Jika nilai yang dihitung berdasarkan seluruh elemen populasi disebut parameter, maka data yang dihitung tersebut berdasarkan sampel disebut statistik (statistic tanpa s, sebab statistic dengan s diartikan ilmu statistik yang sering disebut statistika).
 
Kelebihan Sampling dibandingkan dengan Sensus, pengumpulan data dengan menggunakan cara sampling membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit, tenaga tidak terlalu banyak, memerlukan waktu yang lebih cepat dan dapat menghasilkan cakupan data yang lebih luas serta terperinci. Dalam banyak permasalahan yang dihadapi, metode pengumpulan data dengan cara sampling lebih disukai dengan pertimbangan keterbatasan biaya dan waktu serta penelitian yang bersifat merugikan.
 
Beberapa Jenis Sampling, sebagai berikut :
1. Sampling Acak adalah sampling yang pemilihan elemen-elemen populasinya dilakukan secara acak (random). Pemilihan ini dilakukan dengan menggunakan lotere, undian atau tabel bilangan acak (table of random number).
2. Simple Random Sampling ialah samplin dimana pemilihan elemen populasi dilakukan sedemikian rupa , sehingga setiap elemen tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih.
3. Multistage Random Sampling merupakan sampling dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan secara bertahap.
4. Cluster Randim Sampling adalah sampling dimana elemen terdiri dari elemen-elemen yag lebih kecil disebut klaster. Klaster yang terpilih sebagai sampel, maka seluruh elemennya harus diteliti satu per satu. Berbeda dengan stratified random sampling dimana setiap stratum diambil sampelnya untuk membuat perkiraan guna mewakili parameter dari stratum yang bersangkutan.
5. Systematic Random Sampling ialah sampling dimana pemilihan elemen pertama dipilih secara acak (random), sedangkan elemen berikutnya dipilih secara sistematis berjarak k, dimana k = N/n. Caranya sebagai berikut : pilih salah satu angka secara acak dari 1 sampai dengan k.
6. Stratified Random Sampling yaitu sampling dimana pemilihan elemen anggota sampel dilakukan sebagai berikut :
– pertama, populasi dipecah atau dibagi menjadi populasi yang lebih kecil yang disebut STRATUM. Pembuatan STRATUM harus homogen atau relatif homogen, misalnya menjadi k Stratum (k= 2,3 atau lebih).
– kedua, setiap STRATUM diambil sampel secara acak, kemudian dibuat perkiraan untuk mewakili STRATUM yang bersangkutan.
– ketiga, pada perkiraan untuk seluruh populasi dipergunakan rumus gabungan.
 
 
 
 

Sumber :

– J. Supranto, 2008. STATISTIK (Teori dan Aplikasi). Yang Menerbitkan ERLANGGA.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar