Selasa, 26 Juli 2016

Pengertian Vitamin dan Fungsi Vitamin

Pengertian Vitamin dan Fungsi Vitamin

Pengertian Vitamin adalah zat organik yang umumnya tidak dapat dibentuk dalam tubuh. Vitamin berperan penting sebagai katalisator (pemercepat) organik, mengatur proses metabolisme dan fungsi normal tubuh. Di dalam tubuh, vitamin mempunyai peran utama sebagai zat pengatur dan pembangun bersama zat gizi lain melalui pembentukan enzim, antibodi dan hormon. Masing-masing vitamin mempunyai peranan khusus yang tidak dapat digantikan oleh vitamin atau zat gizi lain. Oleh sebab itu, sekalipun dibutuhkan dalam jumlah sedikit dalam satuan mikrogram atau miligram dan jumlah kecil itu sangat penting.
 
Istilah vitamin pertama kali digunakan Cashimir Funk (Polandia) pada tahun 1912. Penemuan zat dalam dedak beras dapat menyembuhkan penyakit beri-beri. Zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh kita untuk hidup “vita” dan mengandung unsur N (amine), sehingga diberi istilah Vitamin. Pemberian nama vitamin dibuat berdasarkan abjad, yaitu Vitamin A (retinol), Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D (kalsiferol), Vitamin E (tokoverol) dan Vitamin K (anti dikumrol atau menadion).
 
Sampai saat ini terdapat kurang lebih 13 macam vitamin yang dibutuhkan tubuh agar hidup sehat. Secara umum berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dikelompokkan menjadi dua. Pertama, vitamin larut lemak atau minyak, yaitu vitamin A (retinol), vitamin D (kalsiferol), vitamin E (tokoverol) dan vitamin K (anti dikumrol atau menadion). Kedua, vitamin yang larut di dalam air, yaitu vitamin C, vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B6 (piridoksin), vitamin B12 (sianokobalamin), asam folat, niasin, asam pantotenat dan vitamin H (biotin).


Fungsi Vitamin
 
Secara umum fungsi vitamin berhubungan erat dengan fungsi enzim, khususnya pada kelompok vitamin B. Enzim merupakan katalisator (pemercepat) organik yang berperan mengatur dan menjalankan reaksi biokimia di dalam tubuh. Enzim terdiri dari komponen protein disebut apoenzim yang dihasilkan oleh sel. Apoenzim baru akan aktif ketika berkonjugasi dengan senyawa nonprotein (koenzim). Koenzim dibuat di dalam tubuh dan mengandung vitamin.
 
Susunan lengkap apoenzim dan koenzim yang disebut haloenzim  inilah yang mempunyai aktivitas sebagai katalisator. Dalam sel apoenzim terdapat butir-butir yang mengisi vakuola dan dikenal sebagai proenzim (zymogen) dan senyawa tersebut belum mempunyai aktivitas. Selain itu, vitamin juga berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
 
Hampir seluruh vitamin kelompok B telah diketahui sebagai ko-enzim, namun tidak dengan vitamin yang larut lemak. Gejal yang timbul sebagai akibat kekurangan vitamin telah diketahui, akan tetapi peranan yang jelas dalam reaksi biokimia dalam proses metabolisme belum diketahui sepenuhnya. Vitamin D (kalsiferol) diketahui akan diubah menjadi hormon yang berpengaruh atas pengangkutan kalsium. Angka kecukupan berbagai vitamin di dalam tubuh dimana untuk berbagai kelompok umur dapat dilihat pada hasil Widya Karya Pangan dan Gizi VII (2004).
 
 
 

Sumber :

– ahmad Syafiq, Asih Setiarini, dkk., 2012. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar