Pengertian Moral dan Tahap perkembangannya.
Menurut Gunarsa, Pengertian Moral adalah rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Istilah moral sendiri berasal dari kata mores yang berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat atau kebiasaan.
Pengertian Moral Menurut Shaffer adalah
kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam
hubungannya dengan masyarakat dan kelompok sosial. Moral ini merupakan
standar baik dan buruk yang ditentukan oleh individu dengan nilai-nilai
sosial budaya di mana individu sebagai anggota sosial.
Menurut Rogers, Pengertian Moral
adalah aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya
dengan kehidupan sosial secara harmonis, seimbang dan adil. Perilaku
moral ini diperlukan demi terwujudnya kehidupan yang damai penuh
keteraturan, keharmonisan dan ketertiban.
Menurut Kohlberg, penilaian dan
perbuatan moral pada intinya bersifat rasional. Keputusan dari moral
ini bukanlah soal perasaan atau nilai, malainkan selalu mengandung suatu
tafsiran kognitif terhadap keadaan dilema moral dan bersifat konstruksi
kognitif yang bersifat aktif terhadap titik pandang masing-masing
individu sambil mempertimbangkan segala macam tuntutan, kewajiban, hak
dan keterlibatan setiap pribadi terhadap sesuatu yang baik dan juga
adil. kesemuanya ini merupakan tindakan kognitif.
Kohlberg juga mengatakan bahwa
terdapat pertimbangan moral yang sesuai dengan pandangan formal harus
diuraikan dan yang biasanya digunakan remaja untuk
mempertanggungjawabkan perbuatan moralnya.
Kolhberg juga membenarkan gagasan Jean Piaget
yang mengatakan bahwa pada masa remaja sekitar umur 16 tahun telah
mencapai tahap tertinggi dalam proses pertimbangan moral. Adanya
kesejajaran antara perkembangan kognitif dengan perkembangan moral dapat
dilihat pada masa remaja yang mencapai tahap tertinggi dari
perkembangan moral, yang kemudian ditandai dengan kemampuan remaja
menerapkan prinsip keadilan universal pada penilaian moralnya.
Tahap-tahap perkembangan moral menurut John Dewey, yaitu :
(1) Tahap pramoral, ditandai bahwa anak belum menyadari keterikatannya pada aturan.
(2) Tahap konvensional, ditandai dengan berkembangnya kesadaran akan ketaatan pada kekuasaan.
(3) Tahap otonom, ditandai dengan berkembangnya keterikatan pada aturan yang didasarkan pada resiprositas.
Adapun tahap-tahap perkembangan moral yang sangat terkenal adalah yang dikemukakan oleh Lawrence E Kohlberg. Tahap-tahap berkembangan moral tersebut, yaitu :
(1) Tingkat Prakonvensional yaitu
tahap perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral
masih ditafsirkan oleh individu atau anak berdasarkan akibat fisik yang
akan diterimanya, baik itu berupa sesuatu yang menyakitkan atau
kenikmatan. Pada tingkat ini terdapat dua tahap, yaitu tahap orientasi
hukuman dan kepatuhan serta orientasi relativitas instrumental.
(2) Tingkat Konvensional ialah tahap
perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral
dipatuhi atas dasar menuruti harapan keluarga, kelompok atau masyarakat.
Pada tingkat ini terdapat juga dua tahap, yaitu tahap orientasi
kesepakatan antara pribadi atau disebut “orientasi anak manis” serta
tahap orientasi hukum atau ketertiban.
(3) Tingkat Pascakonvensional adalah
tahap perkembangan moral yang aturan-aturan dan ungkapan-ungkapan moral
dirumuskan secara jelas berdasarkan nilai-nilai dan prinsip moral yang
memiliki keabsahan dan dapat diterapkan, hal ini terlepas dari otoritas
kelompok atau orang yang berpegangan pada prinsip tersebut dan terlepas
pula dari identifikasi diri dengan kelompok tersebut. Pada tingkatan ini
terdapat dua tahap, yaitu tahap orientasi kontrak sosial legalitas dan
tahap orientasi prinsip etika universal.
Sumber :
– Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2010. Judul : Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Dididik). Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta.