Pengertian Ilmu Tasawuf
Menurut Zakaria Al-Ansary, Pengertian ilmu Tasawuf adalah ilmu yang menerangkan hal-hal tentang cara mensucikan jiwa, cara memperbaiki akhlak dan cara pembinaan kesejahteraan lahir dan batin untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.Menurut Prof. Hamka, Pengertian ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara membersihkan jiwa dari pengaruh benda atau alam, supaya orang tersebut mudah menuju kepada Allah SWT.
Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga kehadiran Tuhan senantiasa dapat dirasakan secara sadar dalam kehidupan. Ibn al-Khaldun mengatakan bahwa Tasawuf para sahabat bukanlah pola ketasawufan yang menghendaki kasyf al-hijab (penyingkiran tabir antara Tuhan dengan makhluknya) atau hal-hal sejenisnya yang dicari oleh para sufi di masa belakangan.
Ahmad Sirhindi mengatakan Tujuan Tasawuf bukanlah untuk mendapatkan pengetahuan intuitif (pengetahuan yang di dapat tanpa melalu proses pemikiran), akan tetapi untuk menjadi hamba Allah SWT. Menurut Ahmad Sirhindi tidak ada tingkatan yang lebih tinggi dibanding tingkat kehambaan dan tidak ada kebenaran yang lebih tinggi di luar syariat.
Adapun tasawuf yang berkembang pada masa berikutnya sebagai suatu aliran, maka sejauh hal tersebut tidak bertentangan dengan islam dapat dikatakan positif (ijabi). Tetapi apabila telah keluar dari prinsip-prinsip keislaman, maka tasawuf tersebut menjadi aliran yang negatif.
Tasawuf Ijabi mempunyai dua corak, yaitu :
1. Tasawuf salafi, yaitu yang membatasi diri pada dalil-dalil naqli (bersumber pada Alquran, hadis, ijma dan qiyas) atau atsar (bersumber dari sahabat, tabi’in, atau generasi setelah mereka) dengan menekankan pendekatan interprestasi tekstual.
2. Tasawuf Sunni, yaitu yang sudah memasukkan pemikiran-pemikiran rasional (logis) ke dalam konstruk pemahaman dan pengalamannya.
Ilmu tasawuf
ini juga melahirkan berbagai aliran yang disebut dengan tarekat.
Tarekat adalah sistem dalam melakukan latihan-latihan untuk mencapai
hubungan dengan Tuhan. Para tokoh sufi mendirikan organisasi tarekat
yang kemudian dikembangkan oleh muridnya. Tarekat yang disepakati oleh
para ulama, antara lain : Tarekat Naksya Bandiyaha, Tarekat Qadiriyah
dan Tarekat Halwatiyah.
Sumber:
– Usman Salleang, Abd Rasyid Rahman dkk., 2012. Pengembangan Kepribadian Pendidikan Agama Islam. Penerbit UPT MKU UNHAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar